oleh

Bandara Sam Ratulangi Masih Terkendali Meski Gunung Soputan Meletus

Detikfakta – Letusan Gunung Soputan di yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, belum berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Sam Ratulangi. Namun, Airnav Indonesia menerbitkan peringatan agar penerbang berhati-hati.

Manajer Humas Airnav Indonesia, Yohanes Sirat, di Jakarta, Rabu (3/10/2018), menjelaskan bahwa letusan Gunung Soputan tidak mengganggu aktivitas penerbangan. Termasuk aktivitas di Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, yang letaknya dekat dengan gunung tersebut.

“Bandara Sam Ratulangi aman, tidak terdampak. Manado beroperasi normal,” jelas Yohanes kepada detikfakta.

Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan. Perum LPPNPI ini di dunia penerbangan lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia.

Meskipun Bandara Sam Ratulangi beroperasi normal, namun Airvav Indonesia tetap menerbitkan Ashtam agar para penerbang berhati-hati.  Ashtam adalah istilah dalam penerbangan yang berarti pemberitahuan tentang kondisi tertentu atau situasi tertentu yang mempengaruhi jadwal penerbangan. Dalam dunia penerbangan, ashtam sejenis dengan notam atau notice to airman. Peringatan ini dikeluarkan dengan format tertentu yang berisi perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi, dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.

Informasi yang ada dalam Ashtam untuk Bandara Sam Ratulangi masih menggunakan warna mulai dari kuning hingga merah. Untuk saat ini, status Gunung Soputan ini masih kuning dan bukan merah. Sehingga Bandara Sam Ratulangi masih dinilai aman untuk pelaksanaan penerbangan.

Sebelumnya, Gunung Soputan yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara meletus pada Rabu (3/10/2018) pukul 08.47 WITA. Pos Pengamatan Gunung Soputan PVMBG melaporkan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4 ribu meter di atas puncak kawah atau 5.809 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu dengan tekanan kuat teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/10/2018). (Brg)

Loading...

Baca Juga