oleh

Skenario Kotak Kosong, Catatan Kecil Pojok Warung Kopi Ndeso

Skenario Kotak Kosong, sebuah catatan kecil pojok warung kopi ndeso. Oleh: Malika Dwi Ana Pengamat Sosial Politik, Penggiat Institute Study Agama dan Civil Society.

Disadari atau tidak, dinamika politik di negeri ini sampai hari ini bersubstansi rebutan kekuasaan. Cara apapun digunakan demi mendapatkan kekuasaan. Ada cara halus, kasar maupun gelap dan unpredictable. Tema utamanya, misteri. Ada banyak teori tentang itu tapi saya hanya mau mencatat sejumlah peristiwa saja :

Jilid I:

Melalui Presidential Threshold (PT) 20% untuk menjegal Gerindra agar PS tak memenuhi syarat sebagai capres. Suara Gerindra memang tak sampai 20% bila sendirian. Maka Gerindra butuh koalisi. Narasinya, tinggal nge-“bom” PKS dan PAN untuk keluar dari koalisi Gerindra, niscaya petahana melaju dua periode karena melawan kotak kosong sebagai calon tunggal.

Iya, itu sudah diskenario sejak awal untuk meminimalisir capres dengan UU pemilu itu. Di tambah lagi, banyak parpol tersandera oleh rezim sehingga mau tidak mau berkoalisi. Tetapi faktanya mengejutkan, PKS dan PAN tidak bergeming. Keduanya militan tetap bergabung dengan Gerindra mendukung PS sebagai capres 2019. Jadi, skenario kotak kosong pertama, gagal;

Jilid II:

Melalui “Jendral Kardus” ala AA dengan isu penyuapan, gratifikasi dll oleh Sandi Uno, ternyata tidak melaju menjadi kasus korupsi di KPK. Kardus (Rp 1 Triliun) dari Sandi untuk PAN dan PKS tidak masuk kategori korupsi karena untuk biaya kampanye. Itulah transparansi donatur dalam kampanye. Lagi-lagi, skenario kotak kosong gagal lagi;

Jilid III:

Melalui kasus hoax Ratna Sarumpaet (RS). Viral kebohongan konon RS sekedar pintu masuk. Hanya isu semata. Agenda lanjutan ialah pengakuan RS atas hoax yang nyata. Publik geger termasuk kubu PS-Sandi tercoreng. Ditambah, kemarin (4/10) ada penangkapan atas RS yang hendak terbang ke Chille, yang konon atas biaya Pemda DKI. Publik akan beropini negatif misal; ahh jangan pilih gerombolan penipu, reaktif, dan lain-lain. Lantas, apa targetnya? Dicoretnya PS sebagai kandidat capres.

Tujuannya, kemenangan petahana… karena petahana melawan kotak kosong. Hal ini terlihat dari indikasi bahwa Hari Kamis (4/10) Garda Nasional Untuk Rakyat/GNR menggelar aksi damai ke Bawaslu dengan tuntutan agar Bawaslu mendiskualifikasi capres/cawapres nomor urut 02 (dua). Itulah skenario kotak kosong jilid III tengah berlangsung. Berhasil atau tidaknya, kita tunggu episode-episode dramaturgi politik di negeri seterah dan kecelik ini.

Dollar sudah nembus 15.180 guys. Malesin… kalau ribut-ribut begini terus berlangsung, pelaku pasar akan kehilangan kepercayaan pada rupiah, bisa terbang ke 16.000/1$ dalam tempo yang singkat lho. Bencana di mana-mana di depan mata. Ada IMF yang keberadaannya disana perlu dipertanyakan segera. Boleh dong kita kecilin dikit volumenya.

Loading...

Baca Juga