oleh

Serpihan Pesawat Lion Air JT-610 Ditemukan di Tanjung Karawang

DETIKFAKTA – Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang, Senin pagi (29/10/2018) dinyatakan hilang dan jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pesawat ini membawa penumpang terbang pukul 06.20 WIB dan tiba di tujuan pukul 07.20 WIB.

Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI M. Syaugi kepada pers membenarkan kabar bila pesawat Lion Air JT-610 jatuh. Saat ini serpihan pesawat tersebut sudah ditemukan dan semua sudah tercatat titik koordinatnya, Syaugi tidak menyebutkan apakah musibah jatuhnya Lion Air JT-610 terdapat korban jiwa.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam akun twitternya @Sutopo_PN, sekitar pukul 10:00 mengunggah sebuah video
ditemukannya serpihan pesawat. Menurut Sutopo, video tersebut diambiloleh petugas tug board yang berada di lokasi.

“Serpihan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang. Beberapa kapal tug boad membantu menangani evakuasi. Video diambil petugas tug boad yang ada di perairan Karawang.”

Sekitar 20 menit kemudian Sutopo mengunggah beberapa foto yang menunjukkan beberapa barang yang diduga milik penumpang Lion Air.

“Beberapa serpihan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang. Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA. Basarnas dan Kementerian Perhubungan terus melakukan penanganan. Beberapa kapal tug boad berada di lokasi,” tutur Sutopo.

Dalam akun twitternya yang terbaru, Sutopo juga menjelaskan bahwa lokasi jatuhnya pesawat. Dikatakan bhawa lokasi jatuhnya dekat dengan fasilitas anak perusahaan PT Pertamina.

“Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di dekat fasilitas Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai di utara Bekasi, Jawa Barat. Petugas PHE ONWJ melakukan evakuasi dan mengambil dokumentasi,”tutup Sutopo.

Pesawat Lion Air JT-610 ini buatan Amerika Serikat dengan tahun produksi 2011. Masuk di Indonesia pada tahun 2018 dengan jam terbang yang masih tergolong rendah. Sampai sekarang belum bisa dijelaskan apa yang menyebeabkan pesawat ini hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Karawang. (OSY)

Loading...

Baca Juga