oleh

Pondasi Berbangsa Kita Sangat Kuat?

Pondasi Berbangsa Kita Sangat Kuat? Bagian Kedua dari Tiga Tulisan. Oleh Tubagus Soleh, Ketum Babad Banten Nasional

Wacana kedua yang dilontarkan oleh pak Prabowo tidak kalah ngerinya dengan wacana pertama yang beliau lontarkan ke publik. Beliau mengatakan, Bangsa Indonesia bisa punah bila beliau kalah pada pilpres tahun 2019 dihadapan ribuan kader gerindra.

Sungguh wacana yang beliau ungkapkan sangat menantang adrenalin saya untuk memikirkan dan mengkajinya secara serius. Benarkah sosok Prabowo atau kemenangan Prabowo di pilpres menjadi penentu eksis atau punahnya bangsa Indonesia? Bila sepintas menyimak wacana yang dilontarkan pak Prabowo, berarti umur bangsa Indonesia tinggal menghitung hari. Tapi benarkah begitu?

Kita tidak perlu reaktif dengan wacana yang dilontarkan oleh Pak Prabowo. Bahkan bila perlu kita mesti menyimak dengan cermat dan disertai dengan akal sehat. Sehingga kita bisa melihat sisi lain dan dalam dari wacana yang beliau suguhkan kehadapan kita,rakyat Indonesia.

Bila kita membaca sejarah, punahnya sebuah bangsa disebabkan oleh banyak hal. Salah satu sebab alamiyah adalah tidak adanya proses regenerasi. Mandeknya kaderisasi. Baik secara pemikiran ataupun regenerasi secara keturunan. Bila kedua hal ini terjadi maka proses pemunahan sebuah bangsa sedang berjalan.

Pertanyaanya adalah apakah kedua hal tersebut terjadi pada bangsa Indonesia? Tentu jawabnya tidak ada indikatornya sama sekali.

Sejak pemuda Indonesia menyatakan sumpah satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia pada tanggal 28 oktober 1928 proses menjadi bangsa Indonesia terus menguat.

Setelah 37 tahun bersumpah dan didorong oleh keinginan luhur disertai dengan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan buat bangsanya, akhirnya Bangsa Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 menyatakan kemerdekaannya. Bangsa yang merdeka dari hasil perjuangan sendiri, mengusir kolonialis dan imperialis dari seluruh tanah air Indonesia. Semua hasil itu berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur seluruh bangsa Indonesia.

Pondasi berbangsa dan bernegara dibangun bukan semata-mata hanya karena ikatan materialis tapi lebih dalam dari itu, yaitu ikatan batin merasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang sama-sama dijajah oleh Belanda. Dan berproses semakin kuat. Bila pun mau bubar, tentu paling mudah pecah ketika awal-awal pembentukannya. Alhamdulillah bangsa Indonesia masih eksis hingga berusia 73 tahun dan akan terus eksis dengan kemajuannya yang semakin pesat.

Grafik pembangunan Indonesia terus menunjukan trend meningkat. Untuk masalah pembangunan politik, Indonesia masuk dalam jajaran negara demokrasi terbesar ke 4. Bahkan di era Pak Jokowi, kebebasan demokrasi sangat mengesankan. Rakyat tidak berjarak dengan Presiden. Mau selfie bersama Presiden sangat mudah dan tidak rijid. Sesuatu yang tidak pernah terjadi di era presiden sebelumnya.

Dalam pembangunan fisik infrastruktur, percepatannya sangat mencengangkan. Jalan Tol di Jawa telah tersambung dari ujung paling barat dan ujung paling timur. Dan secara perlahan sudah mulai merambah ke Pulau Sumatera, Kalimantan dan seterusnya.

Pembangunan yang berkeadilan di era Presiden Jokowi semakin mempererat rasa kebangsaan semua anak bangsa. Distribusi pembangunan yang merata di era Pak Jokowi menambah rasa semakin menjadi Bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Saya kira,wacana Indonesia punah yang dilontarkan oleh pak Prabowo mesti dipertanyakan dasarnya. Karena indikator yang mengarah ke arah tersebut tidak ada sama sekali. Sebagai rakyat yang selalu berusaha update dan objektif dalam melihat kemajuan dalam setiap periode pemerintahan, justru di era Pak Jokowi kita mendapatkan kemajuan yang luar biasa. Terlepas dari apapun misalnya, pemerintah berhasil menguasai 51 % saham Freefort. Menurut saya ini sesuatu banget.

Menurut saya, langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Jokowi dalam memprioritaskan pembangunan fisik infrastruktur, disertai dengan pembangunan ekonomi, politik, budaya dan yang lainnya justru semakin mengokohkan pondasi berbangsa, pondasi berindonesia kita. Meskipun ada yang tidak puas terhadap langkah pak Jokowi itu masih dalam kategori kewajaran dalam dinamika biasa.

Jadi, wacana punahnya Indonesia yang dilontarkan oleh pak Prabowo jika beliau kalah di pilpres mendatang, tidak ada korelasinya dengan kebutuhan bangsa Indonesia di masa depan.

Loading...

Baca Juga