oleh

Polresta Kediri Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Operasi Mantap Brata

DETIKFAKTA – Apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2019 Polresta Kediri di gelar lapangan Brimob Jalan Veteran Kota Kediri, Jumat (22/3/2019). Apel gelar pasukan dilaksanakan dalam rangka pengamamanan menghadapi pemilu tahun 2019. Dengan tema “Tingkatkan Sinergitas TNI-POLRI dengan Komponen Bangsa Lainnya. Guna Mewujudkan Kamdagri yang Kondusif”

Apel gelar pasukan dipimpin oleh Walikota Kediri H Abdullah Abu Bakar, S.E. diikuti oleh 890 personil dan undangan. Dalam sambutannya Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar membacakan amanat Menko Polhukam, Wiranto didampingi Kapolresta dan Dandim

“Pemilu Serentak Tahun 2019 merupakan pesta demokrasi Indonesia yang akan menjadi tonggak sejarah. Karena dilaksanakan secara serentak yakni 5 jenis pemilihan dalam waktu yang bersamaan. Pemilu serentak kali ini akan menjadi warisan kebanggaan sekaligus menjadi sorotan dunia internasional. Terkait apakah bangsa Indonesia mampu melaksanakan konsolidasi politik dengan demokratis dan berintegritas. Dalam rangka memilih pemimpin nasionalnya,” kata Walikota Abdullah Abu Bakar.

Ditambahkan Abdullah Abu Bakar, sukses atau tidaknya perhelatan demokrasi ini sangat tergantung kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Tidak saja anggota partai politik dan masyarakat yang dituntut untuk taat dan patuh pada berbagai ketentuan yang ada. Akan tetapi juga pihak penyelenggara Pemilu. Yakni KPU, Bawaslu dan DKPP wajib hukumnya menunjukkan kinerja yang obyektif dan transparan.

“Tidak ketinggalan tentunya fungsi dan peran TNIPolri yang berada di luar lingkup penyelenggara Pemilu. Akan tetapi sangat menentukan suksesnya keberlangsungan Pemilu. Yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” tambah Walikota Kediri.

Perlu diketahui, pemilu serentak Tahun 2019 merupakan kesempatan berharga bagi rakyat Indonesia. Untuk memilih calon anggota legislatif yang akan memperjuangkan aspirasi rakyat. Sekaligus sarana untuk memilih pemimpin nasional guna mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Melihat konteks pelaksanaan Pemilu tersebut, sedapat mungkin opini kita semua diarahkan bahwa ajang ini bukanlah untuk membenturkan satu pihak dengan pihak yang lain. Atau ajang konflik antara kubu yang satu dengan kubu yang lain.

“Kita ketahui bersama bahwa terkait penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019 masih terdapat ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dimungkinkan akan menghambat kelancaran penyelenggaraannya. Kita ketahui bersama, bahwa Bawaslu dan Polri telah mengeluarkan Indeks Kerawanan Pemilu. Yang merupakan pemetaan terhadap kerawanan-kerawanan yang diprediksi akan timbul. Dalam penyelenggaraan Pemilu disetiap daerah. Pemetaan kerawanan ini meliputi sisi penyelenggaraan dan sisi keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh stake holders terkait. Untuk segera mengenali, menemukan dan menetralisir serta mengatasi hambatanhambatan tersebut,” ungkapnya.

Masih disampaikan Mas Abu panggilan akrab Abdullah Abu Bakar TNI-Polri selaku institusi yang bertanggungjawab langsung terhadap pengamanan jalannya Pemilu Serentak tahun 2019, apabila menemukan adanya kerawanan dan hambatan tersebut harus dapat mengambil suatu tindakan tegas sesuai dengan Prosedur Tetap dan aturan hukum yang berlaku sehingga tidak ada toleransi sekecil apapun bagi pihak-pihak yang akan mengganggu jalannya Pemilu Serentak Tahun 2019.

Dalam melaksanakan tugas pengamanan penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019, agar seluruh prajurit TNI-Polri yang terlibat mempedomani seluruh prosedur tetap yang berlaku sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan senantiasa terukur sesuai aturan hukum. Wujudkan sinergitas antara TNI-Polri dengan penyelenggara Pemilu dan seluruh komponen masyarakat agar setiap permasalahan yang muncul dilapangan dapat dihadapi, dikoordinasikan dan dipecahkan bersama.

Tidak kalah pentingnya untuk kita pahami, bagi seluruh prajurit TNI-Polri dimanapun bertugas, disamping melaksanakan tugasnya mengamankan penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019, juga harus mampu untuk mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi sehingga tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu dan berita bohong atau hoax yang beredar dan menimbulkan keresahan.

“Unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta perangkat pemerintahan pada strata desa/kelurahan sangat menguasai situasi diwilayahnya. Dengan bekal inilah diharapkan saudarasaudara mampu menjaga stabillitas keamanan dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019,” tandasnya. (OSY)

Loading...

Baca Juga