oleh

Garuda Sakti Akan Gelar Aksi Seribu Surat Untuk Presiden

DETIKFAKTA.ID – Ketua DPD Garuda Sakti Lembaga Aliansi Indonesia Provinsi Jawa Barat Henny Hendra Latuheru akan mengirim seribu surat kepada presiden RI Joko Widodo. Seribu surat tersebut isinya terkait dengan sengketa lahan antara Kelompok Tani Hutan Rakyat Cangkore dengan oknum Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bandung Utara Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Burangrang Selatan.

Menurut Bung Henny, beberapa saat lalu masyarakat Kelompok Tani Hutan Rakyat Cangkore mendatangi dirinya di kantornya. Mereka meminta bantuan fasilitas mediasi dan klarifikasi terkait permasalahannya dengan Oknum Perum Perhutani tersebut. Mereka berharap DPD Garuda Sakti Jawa Barat mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Karenanya mereka akan mengirimkan seribu surat untuk presiden Jokowi.

“Kami Dewan Pimpinan Daerah Garuda Sakti Lembaga Aliansi Indonesia Provinsi Jawa Barat sebagai Lembaga Sosial–Kontrol. Kami senantiasa akan turut mencermati, menyikapi dan mengawal intruksi Bapak Presiden RI. Berdasarkan UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas KKN junto PP No. 68 tahun 1999. Tentang peran serta masyarakat dalam meningkatkan kinerja aparat pemerintahan. Sehingga setiap pengaduan dari masyarakat harus kami tindak lanjuti dengan cara melakukan klarifikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari kebenarannya dengan baik dan benar,” ungkapnya di D Hotel jalan Sultan Agung Jakarta Selatan, Minggu (25/8/2019).

Bung Henny juga mengatakan, DPD Garuda Sakti Jawa Barat memiliki ideologi kerakyatan. Tidak membela yang bayar melainkan membela yang benar. Ia juga menerangkan bahwa penegakan hukum saat ini sudah pada taraf yang memprihatinkan.

“DPD Garuda Sakti Lembaga Aliansi Indonesia Provinsi Jawa Barat memiliki ideologi kerakyatan. Tentunya bukan untuk membela yang bayar melainkan membela yang benar. Berdasarkan Undang-undang Lembaga Aliansi Indonesia Pasal 1, ayat 1, nomor 1 tentang dari rakyat, untuk rakyat dan kembali ke rakyat. Dengan alasan sudah tanda-tanda akhir jaman. Dimana oknum polisi dipolisikan, oknum jaksa dituntut dan oknum hakim di adili,” jelas nya

Lanjutnya, kehidupan Masyarakat Rakyat Kelompok Tani Hutan Rakyat Cangkore saat ini sangat menggenaskan. Mereka selalu dihantui rasa takut dan trauma yang sangat dalam akibat trauma intimindasi, diskriminasi juga kriminalisasi yang diduga dilakukan oleh oknum dibalil sengketa lahan tersebut. (ANW)

Loading...

Baca Juga