oleh

Sri Bintang Pamungkas: Saya Tidak Tahu Kalau Saya Dilaporkan

DETIKFAKTA.ID – Aktivis senior Sri Bintang Pamungkas mengaku tidak tahu jika dirinya dilaporkan oleh Persaudaran Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke Polda Metro Jaya. Ia mengaku mendengar kabar pelaporan dirinya dari media sosial.

Demikian dikatakan Sri Bintang Pamungkas saat menggelar konferensi pers di Rumah kedaulatan Rakyat jalan Guntur 49 Setia Budi Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019). Atas pelaporannya, Sri Bintang Pamungkas mengaku tidak akan melaporkan balik Ketua PITI Ipong Hembing Putra. Ia juga tidak bersedia menjelaskan mengapa dirinya dilaporkan PITI atas tuduhan ajakan gagalkan pelantikan Presiden.

“Saya tidak membaca laporan tersebut. Jadi apa yang dia laporkan secara rinci saya tidak tahu. Karena saya hanya mendengar dari media sosial. Dia menuduh saya dengan undang- undang ITE, karena saya tidak setuju dengan pelantikan. Tapi saya tidak tahu kalau saya dilaporkan,” kata Sri Bintang Pamungkas, Jumat (6/9/2019).

Ia menjelaskan, upaya menggagalkan pelantikan Jokowi merupakan kebebasan berekspresi yang dijamin oleh Undang-undang. Namun ia menampik jika menggagalkan pelantikan Jokowi bukanlah tujuan akhir dari perjuangannya.

“Itu terlampau kecil. target kita bukan hanya Jokowi tapi rezim yang kita mau jatuhkan. Tidak hanya sekadar rezim tapi juga kita kembali ke UUD ’45 asli, mencabut mandat Jokowi, membentuk pemerintah baru. Itu target kita,” jelasnya.

Sri Bintang menegaskan bahwa apa yang dia lakukan sampai saat ini masih mengacu pada Undang-Undang yang ada. Namun ia menekankan bahwa semua yang ia lakukan adalah sebuah usaha.

“Tetapi itu kan suatu usaha, satu penyampaian pendapat, dan kami berusaha mewujudkan itu. Bahwa kemudian hasilnya apa kita tidak tahu persis. Butuh waktu,” kata Sri Bintang.

Untuk mewujudkan upaya ini, Rabu (11/9/2019), rencananya  Sri Bintang bersama Front Revolusi Indonesia (FRI) akan melakukan aksi di depan gedung MPR. Salah satu agenda yang dituntut ialah menolak pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin. Ia juga menekankan bahwa yang akan ia jatuhkan adalah presiden terpilih 2129-2024, bukan presiden Republik Indonesia 2014-2019.

“Itu satu hal. Kalau Presiden jatuh, rezim jatuh. Tetapi begini, yang saya jatuhkan adalah Jokowi yang belum jadi presiden. Dia itu presiden terpilih,” tegas Sri Bintang Pamungkas. (ANW) 

Loading...

Baca Juga