DETIKFAKTA.ID – Seorang warga dusun Pesisir Andelan desa Sumber Kencono kabupaten Banyuwangi Murawi (56) melakukan sumpah pocong untuk membuktikan bahwa dirinya tidak memiliki ilmu santet. Sumpah pocong ini digelar di masjid Baiturrohim dusun Pesisir Andelan desa Sumber Kencono kecamatan Wongsorejo, kabupaten Banyuwangi. Jum’at siang, (1/11/2019) dan disaksikan oleh seluruh masyarakat.
Menurut keterangan kepala dusun Andelan Suseno, kejadian berawal dari warga setempat yang merasa resah karena Murawi dianggap memilikiilmu santet. Mereka berharap pak Murawi untuk pindah dari wilayah lingkungan Pesisir Andelan.
“Namun pak Murawi bersikukuh merasa bahwa dirinya tak mempunyai ilmu santet sama sekali. Untuk membersihkan namanya dari tuduhan warga itu, maka pak Murawi meminta untuk disumpah pocong,” ungkap Suseno.
Sebelum prosesi sumpah pocong, Kapolsek Wongsorejo, Iptu Kusmin SH sudah berupaya untukmenengahi permasalahan tersebut. Pihak kepolisian telah melakukan upaya kekeluargaan dan musyawarah sudah dilakukan dan hasilnya mentok. Murawi bersikukuh meminta untuk dilakukan sumpah pocong.
“Saya juga menghimbau, agar supaya hal hal semacam ini tidak terulang lagi kemudian hari. Kalau ada masalah di lingkungan silahkan diselesaikan dengan cara kekeluargan atau musyawarah,” pinta Kapolsek Wongsorejo.
Himbauan serupa jugadisampaikan oleh Camat Wongsorejo, Dra. Sulistyowati MM. Ia berharap kepada masyarakat kalau ada persoalan dengan tetangga diharapkan bisa duduk bersama.
“Silahkan dimusyarahkan dulu dengan pak kiai atau tokoh masyarakat setempat. Dan saya minta setelah selesai acara ini silahkan kembali dengan tertib dan hidup seperti biasanya. Tentram dan damai,” pesan Camat Wongsorejo.
Sementara itu, Murawi menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki ilmu santet. Ia juga mengaku tidak pernah mempelajari ilmu hitam tersebut. Apa yang dilakukannya, semata untuk membuktikan semua tuduhan itu tidak benar dan untuk membersihkan nama baiknya di masyarakat.
“Sudah tiga kali ini saya dituduh, jiwa sayapun terancam dan sempat diamuk warga. Bahkan saya juga diusir dari sini,” tutur Murawi. (EST)