oleh

Terkuak total penumpang kapal tenggelam KMP Yunice di selat Bali

DETIKFAKTA.ID  –  Tenggelamnya kapal KMP Yunice milik PT. Surya Timur Lines (STL) di perairan selat Bali pada hari Selasa tanggal 29 Juni 2021 pukul 21. 05. WITA, akhirnya terkuak total keseluruhan jumlah penumpang, pada sabtu (3/7/2021).

Dalam pemberitaan sebelumnya, diberitakan bahwa KMP Yunice yang tenggelam tersebut di nahkodai oleh Nahkoda Sdr. Indra Saputra dengan dengan membawa 13 ABK dan 41 penumpang serta 3 penumpang tidak terdaftar di manifest  sehingga total sementara 57 penumpang, namun pada fakta yang ditemukan dalam manifes terdapat total penumpang (Total PNP) sebanyak 107 penumpang dan bukan 41 penumpang.

Pada posko gabungan Tim Basarnas yang ada di dalam pelabuhan ASDP ketapang Banyuwangi tertulis daftar korban selamat 39 orang, meninggal 7, dan masih dalam pencarian 11 orang, jadi total 57 orang. Namun fakta yang tertulis dalam manifes terdapat 41 orang daftar nama supir dengan membawa penumpang dan muatan dalam mobilnya masing-masing yang tertera dalam kolom total penumpang dalam manifes dengan jumlah 107 orang penumpang keseluruhan.

Menurut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, M.Tr. (Han).CTMP. Saat dikonfirmasi oleh media menjelaskan bahwa bukan kapasitasnya untuk menjawab hal itu dan mengarahkan untuk

Konfirmasi langsung ke Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Letkol Marinir Benyamin Ginting.

Dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Letkol Marinir Benyamin Ginting saat dikonfirmasi melalui pesan whastapp oleh media pada kamis (31/7/2021) belum menjawab hingga berita ini terbit.

Edi Susanto ketua pergerakan pelaut indonesia (PPI) Selat Bali angkat bicara terkait hal ini, menurutnya total penumpang itu jangan ditutup-tutupi agar bisa mempermudah dalam proses pencarian dan evakuasi.

“Total penumpang itu janganlah ditutup-tutupi agar bisa mempermudah dalam proses pencarian dan evakuasi,” Ungkapnya.

Menurutnya, “Kalau jumlah total yang sesungguhnya ditutup-tutupi atau dimanipulasi ini sama halnya mengabaikan nyawa orang yang hilang dan belum ditemukan, dan ini bisa masuk kategori pelanggaran HAM,” Tutup Edi Susanto.

Dikutip dari media Headline-news.info di ketahui bahwa penyebab KMP Yunicee tenggelam diduga karena terseret arus laut yang kencang. Ada arus laut yang berkecepatan lebih dari 1 meter per detik di celah sempit antara Ketapang dan Gilimanuk bergerak menuju ke arah Selatan-Tenggara saat KMP Yunicee tenggelam.

Widodo Setiyo Pranowo, Peneliti Laboratorium Data Laut dan Pesisir Badan Riset dan SDM Kementrian Kelautan dan Perikanan, menjelaskan bahwa arus tersebut memang lebih kencang daripada arus yang berasal dari arah lainnya.

KMP Yunicee (via Ekonomi Bisnis) kondisi elevasi muka laut di Laut Bali lebih tinggi daripada elevasi muka laut di sekitar perairan rute Feri Ketapang Gilimanuk. Perbedaan elevasi laut tersebut menurut Widodo menyebabkan adanya arus yang melintas dari arah Laut Bali menuju Samudera Hindia. Pada saat kejadian, KMP Yanicee tengah menunggu giliran untuk bersandar, namun dikarenakan arus yang kuat kapal tidak mampu mengimbangi arus tersebut dan terseret lalu tenggelam. (OZY)

Loading...

Baca Juga