oleh

Logika Pandemi C19 Antara Rakyat Dan Penguasa

Logika Pandemi C19 Antara Rakyat Dan Penguasa. Ditulis oleh: Tubagus Soleh, Ketum DPP Ormas Kerabat dan Sahabat Kesultanan Banten (Babad Banten).

Memahami realitas sosial politik agak rumit. Logika kita sepertinya sudah tidak memadai lagi untuk bisa memahami apa sesungguhnya yang sudah, sedang dan akan terjadi.

Kasus Pandemi C19 saja begitu rumit. Padahal sederhana. Tapi karena melahirkan segala prosedur yang njelimet serta dengan segala macam kebijakan yang tersuguh dihadapan kita. Terkesan C19 memang dahsyat.

Terkesan oleh kita, siapapun yang wafat atau meninggal persepsi kita pasti mengarah kepada sebab C19. Padahal masa iya sich?

Dari beberapa informasi yang saya simak, penyebab orang meninggal karena C19 itu disebabkan ada penyakit bawaan yang sudah akut. C19 bukanlah pemain dominan penyebab kematian.

Anehnya, kita menangkap begitu kental aroma politik C19. Mulai dari PSBB, PPKM dan seterusnya. Tapi begitulah. Kita tidak paham apa yang sesungguhnya terjadi. Yang pasti semua pemangku kebijakan negara begitu sibuk dengan C19.

Dampak dari kebjikan pemangku politik negara begitu membuat riweuh. Namun kita sebagai rakyat tidak bisa berbuat apa-apa. Nrimo sambil kebingungan. Karena kebijakan PPKM yang begitu bagus tidak diiringi dengan pemenuhan kebutuhan pokok yang seharusnya pemerintah penuhi.

Sebab di satu sisi kita harus mematuhi kebijakan PPKM, di satu sisi kita harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga kita. Lah kalau begini piye?

Sebagai rakyat, kita pasti memberikan dukungan kepada langkah-langkah pemerintah dalam “menyelamatkan” rakyat dari pandemi kasatmata C19. Namun jangan melupakan dari dampak kebijakan tersebut, rakyat butuh “bantuan” konkrit untuk memenuhi kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari.

Ini kebutuhan nyata. Jangan sampai rakyat diminta tidak bergerak, jangan keluar rumah, atau jangan beraktivitas di luar rumah tapi disisi lain pemerintah abai terhadap kebutuhan rakyat yang paling mendasar yaitu kebutuhan bahan pokok buat keluarganya.

Logika kekuasaan inilah yang sulit saya pahami. Dan nampaknya logika rakyat biasa seperti kita sudah tidak bisa memadai lagi untuk sekedar memahami sebuah realitas sosial politik di negeri yang kaya raya ini.

Loading...

Baca Juga