DETIKFAKTA.ID-Kelurahan tengah mengadakan syukuran keselamatan dalam rangka perpindahan ke kantor baru. Namun, di tengah suasana Ramadan, aksi tawuran antar-remaja justru semakin menjadi-jadi.
Menyikapi situasi ini, Uje ketua RW 04 Semper Barat mendesak pihak kelurahan segera mengeluarkan edaran resmi agar pengurus RT mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan atau skamling.
Ketua RW 04 Semper Barat, Uje, menegaskan bahwa sistem keamanan lingkungan sangat penting untuk mencegah tawuran yang semakin merajalela.
“Kami butuh instruksi resmi dari kelurahan agar sistem skamling ini berjalan lebih efektif. Kalau hanya mengandalkan kesadaran warga tanpa edaran resmi, pelaksanaannya tidak maksimal,” tegas Uje. Saat dikonfirmasi temui detikfakta.id, di RW 04 Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ,(16/2/2025).
Menurutnya, jumlah petugas Linmas sangat terbatas, sehingga sulit untuk menghalau kelompok remaja yang sering berkumpul dan membawa senjata tajam. Dengan skamling, seluruh warga bisa turun tangan menjaga lingkungan dari aksi tawuran yang semakin brutal.
Beberapa titik rawan yang menjadi perhatian warga antara lain:
1. Jalan Dinas Kebersihan Semper Barat
2. Jalan Baru (pinggir kali)
3. Jembatan Perbatasan Semper Barat dan Sukapura
4. Depan Mesjid Jami AL-INTIZHOM
RW 04 Semper Barat.
Bahkan, dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB, Uje, melihat sendiri sekelompok remaja dari kelompok ABG (Anak Baru Gede) berkeliaran di Jalan Dinas Kebersihan Semper Barat dengan membawa senjata tajam.
Meski belum terjadi bentrokan, mereka sudah mulai memancing keributan. Situasi ini membuat petugas Linmas kewalahan karena jumlah mereka sangat terbatas.
“Anak-anak ini bukan cuma nongkrong biasa, tapi sudah bawa sajam! Kalau dibiarkan, bisa jatuh korban. Kami butuh tindakan tegas dari kelurahan sebelum situasi semakin parah!” ujar Uje.
Dengan meningkatnya aksi tawuran, warga mendesak kelurahan segera bertindak dengan mengeluarkan imbauan resmi agar skamling diwajibkan di seluruh RT.
Jika tidak ada langkah cepat, bukan tidak mungkin tawuran akan pecah lebih besar dan menimbulkan korban jiwa. (ANW)