DETIKFAKTA.ID– Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, mengingatkan bahaya lemahnya strategi komunikasi publik pemerintah. Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki, Presiden Prabowo Subianto bisa terus-menerus tersandera isu negatif yang berpotensi merusak citra dan efektivitas pemerintahannya.
Hendry menyoroti maraknya isu seperti tagar #IndonesiaGelap, #KaburDulu, polemik penahanan Hasto Kristiyanto, hingga penolakan retreat oleh kepala daerah dari PDIP. Menurutnya, semua ini harusnya bisa dikelola dengan strategi komunikasi yang matang agar tidak berujung menjadi ancaman besar bagi stabilitas pemerintahan.
“Prabowo harus dibantu dengan komunikasi yang kuat, bukan malah dibiarkan menghadapi badai opini sendirian. Kalau komunikasi publik terus lemah, serangan isu bisa ‘menghabisi’ fokus pemerintah dalam menjalankan program-program penting,” tegas Hendry di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Ia juga mempertanyakan kinerja Kantor Komunikasi Presiden dan Kementerian Komunikasi dan Digital dalam mengelola opini publik. Menurutnya, peran Ditjen Komunikasi Publik dan Media seharusnya lebih proaktif dalam membangun narasi yang positif bagi pemerintahan Prabowo.
“Pemerintah tidak bisa terus bertahan dalam posisi defensif. Harus ada strategi komunikasi yang agresif untuk mengontrol opini publik dan memastikan masyarakat memahami arah kebijakan pemerintah,” tandasnya.
Jika kelemahan ini terus dibiarkan, Hendry mengingatkan bahwa Prabowo dan pemerintahannya akan terus menjadi sasaran empuk serangan politik dan opini liar yang bisa melemahkan legitimasi pemerintahan. Oleh karena itu, ia mendesak tim komunikasi pemerintah untuk segera berbenah sebelum terlambat.(ANW)