oleh

“Warga Geram! TPS 3R Rawa Badak Ditutup, Sampah Menggunung, Bau Menyengat!”

DETIKFAKTA.ID– Warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, akhirnya mengambil langkah ekstrem dengan menutup TPS 3R. Mereka geram dengan tumpukan sampah yang menggunung, bau menyengat, dan dampak kesehatan yang mengancam. Aksi ini memaksa pemerintah turun tangan dan berjanji melakukan perubahan besar.

Sampah Menggunung, Warga Menderita!

Koordinator Aliansi Jakarta Utara Menggugat (AJUM), Ipit, mengungkapkan bahwa sampah yang dibiarkan berhari-hari menyebabkan polusi udara parah dan berpotensi menyebarkan penyakit.

“Sudah bertahun-tahun begini! Bau menyengat, penyakit menyebar! Kami terpaksa bertindak agar ada perubahan,” tegasnya. Saat dikonfirmasi detikfakta.id, di Kelurahan Rawa Badak Utara, Senin (24/2/2025).

Ketua RW 09 Rawa Badak Utara, Muhammad Yani, menyatakan bahwa aksi ini wajar terjadi karena permasalahan sampah di TPS Rawa Badak sudah berlangsung lama dan tidak kunjung terselesaikan.

“Sebelumnya, saat sampah dikelola oleh pihak swasta, kondisinya masih lebih baik. Namun setelah diambil alih oleh pemerintah, justru semakin memburuk. Sampah menumpuk, bau menyengat menyebar ke mana-mana, bahkan berdampak ke RPTRA yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak,” ujar Muhammad Yani.

Pemkot Akhirnya Bergerak: Janji Perbaikan dan Tambahan Armada

Kasudin LH Jakarta Utara, Edi Mulyanto, mengakui bahwa TPS ini menampung sampah dari enam kelurahan sehingga kelebihan kapasitas. Pemerintah pun akhirnya berjanji akan:

Membagi beban TPS menjadi dua agar tidak terlalu penuh.
Menambah 5 armada truk besar agar sampah tidak lagi menumpuk.
Maksimalkan mesin pengolahan sampah yang selama ini hanya bekerja setengah kapasitas.
Pasang CCTV & sekuriti 24 jam untuk cegah pembuangan sampah ilegal oleh pihak swasta.

“Kami sadar masalah ini sudah berlarut-larut. Untuk sementara, kami akan menambah armada truk agar tidak ada sampah yang tertinggal setiap harinya. Kami juga akan menempatkan sekuriti dan CCTV agar pembuangan sampah ilegal bisa dicegah,” ujar Edi Mulyanto.

Warga Tantang Kasudin: “Jangan Omong Kosong! Nginep di Sini Kalau Berani!”

Tak puas dengan janji manis, perwakilan warga, Dali Madali, menantang Kasudin LH untuk tinggal semalam di rumah warga agar merasakan sendiri penderitaan mereka.

“Jangan cuma omong kosong! Sebelum puasa, semua harus beres! Kalau berani, Pak Kasudin nginep di sini, rasakan sendiri baunya!” serunya.

Menanggapi hal ini, Edi Mulyanto berjanji akan segera mengambil tindakan cepat agar masalah tidak semakin parah.

“Kami akan bekerja sama dengan camat dan lurah untuk mencari solusi jangka panjang. Sampai saat ini, kami sudah mengoptimalkan operasional dan berupaya agar TPS tidak lagi kelebihan muatan,” tambahnya.

Sementara itu, Muhammad Yani menegaskan bahwa ia memahami aksi warga dan berharap pemerintah segera bertindak nyata.

“Sebagai Ketua RW, saya tidak bisa ikut serta dalam aksi, tapi saya mendukung perjuangan warga demi lingkungan yang lebih bersih. Saya berharap pemerintah segera membuka mata dan mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya.

Apakah Janji Akan Ditepati?

Aksi warga Rawa Badak Utara menjadi tamparan keras bagi pemerintah. Kini, mereka menunggu bukti nyata. Apakah janji ini benar-benar akan ditepati atau hanya basa-basi?

Warga tidak akan tinggal diam! Jika tidak ada realisasi, mereka siap turun ke jalan lagi!. (ANW)

Loading...

Baca Juga