DETIKFAKTA.ID– Proses perizinan proyek yang dijalankan oleh PT. Karya Teknik Utama (KTU) tinggal beberapa langkah lagi. Begitu izin diterbitkan, aktivitas yang selama ini menuai kontroversi akan dianggap legal, meskipun mendapat penolakan dari warga.
Tokoh masyarakat Cilincing, H. Dali Madali, dengan tegas mengkritik proses ini yang dinilainya penuh kejanggalan.
“Warga dan masyarakat tidak bisa membendung ini. Ketika semua pihak terkait mengaminkan, maka selesai sudah. Cilincing akan hancur di tangan PT. KTU!” ujarnya dengan nada kecewa. Dalam pesan tertulisnya, Sabtu (15/3/2025).
Menurutnya, berbagai instansi seperti LH (Lingkungan Hidup), PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), serta jajaran RT, RW, dan Lurah telah memberikan restu terhadap proyek ini tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kehidupan warga.
Perizinan Tanpa Transparansi?
H. Dali Madali mempertanyakan proses perizinan yang terkesan berjalan mulus tanpa ada keterlibatan aktif masyarakat.
“Dari awal, warga tidak pernah diajak bicara secara terbuka. Seharusnya ada sosialisasi, ada kajian yang jelas, bukan hanya kepentingan satu pihak saja yang diutamakan,” tambahnya.
Ia juga menyoroti potensi dampak lingkungan dari proyek ini, mengingat Cilincing sudah mengalami pencemaran udara dan kebisingan akibat aktivitas industri. “Jika proyek ini dilanjutkan tanpa mitigasi yang baik, nasib warga Cilincing semakin terancam!” tegasnya.
Cilincing: Korban Kebijakan yang Berat Sebelah?
Sejumlah warga Cilincing juga menyuarakan kekhawatiran mereka. Salah seorang warga, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa dampak lingkungan sudah terasa sebelum proyek ini sepenuhnya berjalan.
“Kami sudah merasakan polusi udara, kebisingan, dan dampak lainnya. Kalau ini terus dibiarkan, bagaimana masa depan anak cucu kami?” katanya.
Meskipun protes telah disuarakan, proyek ini tampaknya tetap berjalan tanpa hambatan berarti. Kini, masyarakat hanya bisa menunggu dampak nyata dari kebijakan yang dinilai lebih berpihak pada kepentingan bisnis dibanding kesejahteraan warga sekitar.
H. Dali Madali pun menyerukan agar pemerintah bertindak adil dan tidak hanya mendengar suara pemodal.
“Jangan sampai Cilincing benar-benar hancur hanya karena kepentingan segelintir pihak! Warga berhak atas lingkungan yang sehat dan kehidupan yang layak!” pungkasnya. (ANW)