DETIKFAKTA – Acara Reuni 212 yang diselenggarakan Minggu (2/12/2018) bakal diwarnai dengan peserta yang mengenakan atribut kain hitam bertuliskan “Tauhid Yes Politik No”. Atribut kain hitam yang lazimnya dipasang di kepala atau bahu ini di bagikan oleh Forum Syuhada Indonesia (FSI).
Sejak Jumat malam (30/11/2018), markas FSI mulai didatangi oleh peserta reuni 212 yang digelar Minggu (2/12/2018). Markas yang berada di jalan Menteng Raya 58 Jakarta Pusat ini memang menyediakan tempat singgah bagi peserta yang datang dari luar daerah.
Yang menarik adalah, mulai Sabtu malam hingga Minggu pagi ini, beberapa anggota FSI memberikan atribut yang terbuat dari kain berwarna hitam dengan ukuran sekitar 40X10cm. Pada kain tersebut terdapat kalimat tauhid, dengan tulisan dibawahnya “Reuni Akbar 212”. Disamping kiri kanan kalimat tauhid, terdapat tulisan “Tauhid Yes” dan “politik No”.
“Memang betul begitu. Reuni Akbar 212 ini Tauhid Yes Politik No. Gak ada hubungannya dengan politik, saya datang cuma ingin memenuhi perintah ulama,itu saja. Saya gak ngurusi politik,”ujar David, salah satu peserta reuni 212.
David mengaku mendapatkan atribut tersebut saat singgah di masjid di lokasi markas FSI untuk sholat subuh. Ia mengaku sangat setuju dengan slogan tersebut karena merasa gerah dengan maraknya pemberitaan miring soal reuni akbar ini yang selalu dikaitkan dengan politik.
“Ini umat Islam di Indonesia mau reunian, kenapa harus ada urusannya dengan politik? Apalagi dengan salah satu calon presiden. Prabowo Islam, Jokowi Islam, terus masalahnya apa?. Kami kesini cuma mau reunian,” tegas David.
Sementara itu ditempat yang sama, Panglima FSI Diko Nugraha membenarkan bahwa FSI memang yang mendistribusikan atribut tersebut. Menurutnya, maksud pendistribusian atribut Tauhid Yes Politik No untuk menjawab pertanyaan masyarakat bahwa reuni 212 ini berkaitan dengan politik.
“FSI memang yang membuat dan mendistribusikan langsung atribut “Tauhid Yes Politik No”. Slogan tersebut sesuai dengan penrnyataan sikap FSI pada hari Kamis lalu (30/11/2018). Ini murni keinginan umat Islam untuk berkumpul. Ini acara tahunan yang kebetulan saja tahun ini berbarengan dengan hajatan pilpres 2019 nanti,” jelas Diko.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, FIS dalam pernyataan sikapnya menyatakan bahwa reuni akbar 212 yang diadakan hari Minggu (2/12/2018) ini tidak ada hubungannya dengan politik apapun. Tidakadajuga hubungannya dengan salah satu calon presiden. FSI juga menyediakan tempat singah bagi peserta reuni akbar 212 yang berasal dari luar daerah,sebagai bentuk dukungan atas acara ini.
Pendistribusian atribut ini diberikan FSI secara sukarela. Siapapun boleh mengambil atau meminta kepada anggota FSI yang membagikan atribut tersebut. Jika ada yang ingin berinfak untuk mengganti biaya pembuatan, FSI menyediakan kotak infak. (OSY)