oleh

Keberkahan Suatu Negeri, Opini Riska Nur Azizah

Keberkahan Suatu Negeri
Oleh : Riska Nur Azizah (Siswi MAN 1 Konawe Selatan)

Tak terasa kita telah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh beberapa hari lalu. Pun hari raya telah kita lalui, hari yang fitri, hari kemenangan bagi umat Islam.

Namun, hari raya tahun ini tidak seperti hari raya di tahun-tahun yang lalu. Dikarenakan adanya wabah virus covid-19 yang membuat kita harus selalu stay at home.

“Hari raya idul fitri ini kita rayakan dengan cara yang berbeda, karna menuntut pengorbanan kita semua untuk tidak mudik dan tidak dapat bersilaturrahmi seperti biasanya.”Ucap jokowi dalam keteranganya.(kumparan.com, sabtu/23/5/2020).

Akan tetapi, Pak Jokowi menekankan situasi lebaran tahun ini yang berbeda di lakukan demi kepentingan semua masyarakat. Ia juga yakin bahwa cobaan ini dapat di lewati bersama-sama.

Seyongianya, apa yang dikatakan pak presiden memang benar, namun cobaan tersebut bukanlah disikapi tanpa ikhtiar yang serius. Artinya, harus ada ikhtiar yang di lakukan guna keluar dari cobaan tersebut. Misalnya melakukan lockdown total guna menghentikan wabah ini. Pun negara benar-benar meriayah rakyatnya di musim pandemi ini. Mulai dari memenuhi kebutuhanya mereka per individu, memberikan perhatian kepada tenaga medis dan lainnya.

Namun, seperti kita ketahui bersama jika pernyataan pak presiden seakan berbanding terbalik dengan kondisi di negeri saat ini. Di mana kebijakan yang dikeluarkan tidak berpijak kepada syari’ah, dan bahkan mendustakan aturan Sang Maha Pencipta, serta tidak ada taubat nasional untuk membuang hukum-hukum buatan manusia.

Yang seharusnya kita menerapkan hukum syari’ah yang dapat mengatur kehidupan kita, bukan malah hukum-hukum makhluk yang sifatnya itu sendiri lemah, serba terbatas, dan mengikuti hawa nafsu, serta egonya sendiri.

Seyogianya, taat kepada Allah merupakan sebuah solusi pasti segala problematika kehidupan manusia, termaksud terjadinya wabah ini. Dimana jika manusia berhukum kepada Allah, maka keberkahan akan dilimpahkan oleh Allah kepada negeri-negeri tersebut. Firman Allah.

“Jikalau penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Dalam Tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa jika hati penduduk negeri beriman kepada apa yang disampaikan oleh rasul-rasul, membenarkannya, mengikutinya, dan bertakwa dengan mengerjakan amal-amal ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan.

Maka, Allah akan menurunkan hujan dari langit dan tetumbuhan dari bumi. Tetapi dalam firman selanjutnya disebutkan, tetapi mereka mendustakan rasul-rasul-Nya, maka kami siksa mereka dengan menimpakan kebinasaan atas mereka karena perbuatan-perbuatan dosa dan hal-hal haram yang mereka kerjakan. (Tafsir Ibnu Katsir).

Sehingga, dengan adanya wabah covid-19 ini kita harus tetap menjaga ketaqwaan dengan banyak-banyak belajar darinya. Makhluk tak kasat mata yang mamlu menguasai dunia. Siapa Penciptanya? Jelas dia adalah Allah, pemilik Bumi ini. Lalu dari covid tersebut kita bisa belajar.

Apa yang akan kita sombongkan sebagai manusia yabg sangat lemah ini. Oleh karena itu, saat ini kita harus menunjukkan akhlak yang baik, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan membela agama. Pun tak lupa berjuanh menerapkan aturan Allah agar mampu menjadi solusi segala problematika umat, termaksud problem wabah covid-19 ini.

Penanganan wabah, sebagaimana dicontohkah di zaman Rasulullah SAW dan khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Umar terjadi wabah yang mengerikan, namun wabah tersebut dapat diselesaikan dengan sempurna. Dia yang di bantu oleh gubernur cerdas Amr bin Ash menangani wabah/thaun amawas.

Amr bin ash dengan segala kecerdasannya mengamati penyebab terjadinya wabah hingga Ia mengatakan bahwa wabah seperti api yang berkobar, dan selama masih ada kayu bakar, dia akan terus menyala. Selama masih ada orang yang sehat, dia akan terus menyebar.

Dia melihat solusi menghentikan wabah adalah dengan menyuruh penduduk sehat menyingkir ke bukit-bukit. Kebijakan itu di namakan isolasi atau lockdown saat ini.

Soal isolasi juga sudah di syaratkan dalam hadist nabi bahwa di larang mencampurkan antara onta yang sehat dengan onta yang sakit. Dengan begitu maka wabah akan segera terhenti. Wallahu A’alam Bisshwwab

Loading...

Baca Juga