oleh

Pilkada Banyuwangi Akankah Incumbent VS Bumbung Kosong

Pilkada Banyuwangi Akankah Incumbent VS Bumbung Kosong. Ditulis oleh: Choirul Hidayanto, Ketua LPBI-Investigator Banyuwangi

Menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada November 2024 mendatang, dinamika politik yang terjadi di Banyuwangi saat ini mengundang banyak asumsi dan prediksi muncul melihat manuver politik yang dilakukan oleh para elite politik di Banyuwangi akhir-akhir ini, Selasa (4/6/2024).

Bicara Pilkada di Banyuwangi, Partai politik harus memiliki 20℅ dukungan suara atau memiliki sekitar 10 Kursi di DPRD untuk bisa mengusung Calonnya sendiri, sedangkan Independen harus memiliki dukungan suara 25℅ dari total DPT yang ada. Sedangkan komposisi kursi DPRD di Banyuwangi hanya PDIP lah yang sementara ini bisa mengusung Calonnya sendiri, untuk Partai politik yang lainnya, masih harus berkoalisi untuk melengkapi dukungan suara atau genap 10 kursi di DPRD untuk bisa mengusung calonnya.

Asumsi saya setelah mengamati dinamika politik yang terjadi akhit-akhir ini di Banyuwangi, sepertinya Incumbent tetap maju lagi bahkan bisa terjadi melawan bumbung kosong, atau paling tidak agar tak terlihat mencolok, akan di desain dan dibuatkan calon boneka seperti yang terjadi pada Pilkada Banyuwangi Tahun 2015 lalu.

Alasannya sangat mendasar, setelah cek ombak dukungan politik yang dilakukan oleh para kandidat nama bakal Calon yang akan maju, yang awalnya banyak bermunculan kini mulai tenggelam satu persatu setelah mengetahui bahwa Incumbent saat ini akan maju lagi. Mengetahui komposisi bahwa Partai yang memperoleh Kursi DPRD di Banyuwangi saat ini adalah PDIP 11 kursi, PKB 9 kursi, Demokrat 7 kursi, Golkar 7 kursi, Nasdem 7 kursi, Gerindra 6  kursi, dan PPP 3 kursi. Maka hanya PDIP lah  yang sementara bisa mengusung calonnya sendiri, sedangkan yang lainnya masih harus berkoalisi untuk memenuhi syarat bisa mengusung calonnya sendiri.

Beberapa kandidat bakal calon yang muncul, harus bersaing satu sama lain dengan manuver politik mereka untuk bisa menarik simpati Partai politik agar bisa mendapatkan rekomendasi Partai Politik. Bahkan ada beberapa kandidat bakal calon yang saat ini statusnya ada yang masih aktif sebagai ASN, ada juga yang masih menjadi anggota DPR RI, dimana mereka harus berhitung cermat sebelum memantapkan diri untuk maju. Disisi lain mereka masih harus berjuang ekstra karena selain harus mendapatkan rekomendasi Partai pengusung, mereka harus siap mengundurkan diri sebelum resmi maju sebagai bakal calon Bupati, ditambah mereka harus melobi Partai politik lain untuk berkoalisi jika dukungan suara kurangnya dari 20℅.

Maka menurut asumsi saya, kemungkinan besar dalam Pilkada Banyuwangi november mendatang hanya akan ada 2 Bakal calon yang akan bertanding, ini prediksi saya jadi tidak perlu di risaukan apalagi dianggap serius, kalau bisa lebih dari 2 bakal calon yang muncul jauh lebih baik menandakan bahwa kesadaran politik masyarakat sudah mulai tumbuh dan berkembang, tapi alasan saya juga sangat logis dan mendasar mengingat bahwa sebuah prediksi itu dilakukan dengan metode ilmiah mulai dari pengamatan, wawancara/survei, analisa data dan kajian kesimpulan.

Loading...

Baca Juga