DETIKFAKTA.ID- Proyek Pembangunan Jalan di Kawasan Sungai Indra Giri Raya, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, diduga di kerjakan asal jadi, Senin (19/8/2024).
Hal ini diketahui atas dasar laporan warga sekitar, saat detikfakta.id, melakukan investigasi kelokasi.
Dalam peninjauan tersebut, bahwa pembangunan jalan di kawasan Sungai Indragiri Raya, tersebut terkesan dikerjakan asal jadi, terlihat lagi jalan cor beton sudah menimbulkan keretakan pada badan jalan.
Hal itu di benarkan oleh H.Dali Madali,Pengiat media sosial, yang juga menjabat sebagai ketua RW 01 Semper Barat.
”Warga RW 1 khususnya, mengaku merasa sangat kecewa dengan hasil pengerjaan proyek pembangunan jalan cor beton di Sungai Indra Giri Raya, Relokasi diduga dikerjakan asal jadi,”kata H.Dali Madali dalam Pesan tertulisnya kepada detikfakta.id, (19/8/2024).
Menurutnya, Pembangunan jalan cor beton Yang bersumber dari dana APBD sebagai pihak kedua PT. Bachtiar Marpa Prima, dengan nilai kontrak Rp.5.169.429.050.00, diduga dikerjakan asal jadi.
Seorang warga berinisial AR, kepada detikfakta.id, mengatakan, proyek Pembangunan Jalan Cor beton ini semestinya dikerjakan dengan baik.
‘Karena Jalan ini tempat aktivitas masyarakat perumahan yang ditakutkan kalau mobil dam truk melewati jalan ini, untuk ketahanan pembangunan jalan cor beton ini mungkin tidak akan tahan,” ujarnya.
Menurut dia, buruknya kualitas pelaksanaan proyek tersebut diduga karena lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak konsultan pengawas dan pihak dinas terkait.
“Hal itu dikarenakan lemahnya pengawasan dari pihak konsultan pengawas maupun dinas terkait, sehingga pihak rekanan bekerja asal jadi dan diduga demi mengeruk keuntungan besar,” kata dia.
Karena itu, sambung AR, meminta kepada pihak dinas terkait agar dapat segera memproses permasalahan ini. Karena sudah jelas bahwa pengerjaan proyek tersebut merugikan negara
“Semestinya pihak konsultan pengawas dinas terkait dapat bekerja secara profesional, sehingga kualitas pekerjaan itu dapat dinikmati masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu detikfakta.id sedang berusaha meminta konfirmasi kepada pihak dinas terkait. Untuk keberimbangan berita. (ANW)