DETIKFAKTA.ID – Tokoh masyarakat Semper Barat yang juga aktivis media sosial, H. Dali Madali, menyampaikan keluhan terkait keberadaan Waduk Blibis di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Menurutnya, waduk tersebut tidak efektif dalam mengatasi banjir yang kerap melanda beberapa RW di wilayah tersebut.
“Waduk Blibis ini dibangun untuk menampung debit air berlebih dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Koja, Kelapa Gading, dan Cilincing. Namun, kenyataannya, waduk ini tidak mampu mengatasi banjir yang terus terjadi di beberapa RW di Semper Barat,” ujar H. Dali Madali. Melalui pesan singkat Whatsap kepada detikfakta.id,Rabu (29/1/2025)
Ia menjelaskan bahwa RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, dan RW 17 di Kelurahan Semper Barat sering mengalami genangan yang sulit surut. Kondisi wilayah yang berbentuk cekungan menyebabkan area ini menjadi tempat penampungan air terakhir dari wilayah Kelapa Gading, Koja, dan Cilincing.
Solusi yang Diajukan
H. Dali Madali mengusulkan solusi berupa pembangunan dan pengoperasian pintu air di RW 05, tepatnya di belakang Rumah Makan Gabus Pucung, Jalan Tipar Cakung. Pintu air ini akan berfungsi mengalirkan air langsung ke Kali Cakung Lama yang berada di belakang Gereja Tugu, sehingga banjir tidak lagi menggenangi permukiman di Semper Barat.
“Sayangnya, hingga kini belum ada langkah konkret untuk membangun dan mengoperasikan sistem pintu air tersebut. Entah karena keterbatasan anggaran atau faktor lain, aliran air dari Kelapa Gading tetap diarahkan ke Sungai Progo, yang akhirnya menyebabkan wilayah RW 01 hingga RW 17 terus terdampak banjir,” tambahnya.
Sebagai tokoh masyarakat yang aktif menyuarakan aspirasi warga melalui berbagai platform, termasuk media sosial, H. Dali Madali berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata. Menurutnya, pembangunan sistem operasional pintu air di Gabus Pucung adalah solusi terbaik untuk mengatasi banjir di Semper Barat.
“Sayangnya, dalam kondisi kritis seperti sekarang ini, Lurah tidak pernah ada di wilayah Kelurahan Semper Barat. Lurah tidak peka dan tidak cerdas,” tegas Dali. (ANW)