DETIKFAKTA.ID – Program urban farming yang selama ini menjadi kebanggaan warga RW 011 Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dibongkar secara sepihak oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), memicu kekecewaan mendalam dari masyarakat dan pemerintah setempat.
Lurah Tanjung Priok, Teguh Subroto, menyampaikan bahwa sejak 2023, lahan yang dulunya tidak terurus penuh bangunan liar dan semak belukar telah ditata warga menjadi kawasan hijau produktif. Urban farming ini bahkan mendapat penghargaan dan dijadikan lokasi replikasi program Kalpataru pada 2024.
“Ini menjadi motivasi masyarakat menjaga lingkungan dan meningkatkan ketahanan pangan. Setiap bulan bisa panen kangkung, dijual untuk kas kelompok tani,” ujar Teguh. Saat dikonfirmasi detikfakta.id, di Kantor Lurah Tanjung Priok , Jakarta Utara, Kamis Sore (17/6/2025).
Namun, kejutan datang ketika pihak kelurahan diundang rapat di Polres Jakarta Utara pada Selasa lalu, yang menghasilkan keputusan pemagaran seluruh area urban farming oleh PT KAI.
“Kami kecewa, awalnya informasi hanya untuk lahan depan, tapi tiba-tiba semua dipagar. Padahal dari awal kami sudah koordinasi dan KAI tahu aktivitas warga di sana,” jelas Teguh.
Ketua RW 011, Didin Zainudin, bahkan menyebut tindakan PT KAI sebagai bentuk arogansi.
“Dulu tempat itu rawan, sekarang aman karena kami yang rawat. Urban farming ini kami bangun dari nol. Awalnya sepakat hanya sampai batas tertentu, tapi mereka ambil semuanya tanpa kompromi,” tegas Didin.
Didin menambahkan bahwa warga tidak melakukan perlawanan saat pembongkaran, hanya mendokumentasikan kejadian.
“Kami juga sudah diundang rapat oleh Wali Kota dan beberapa instansi. Tapi sayangnya, PT KAI tidak hadir. Padahal kami ingin menyampaikan aspirasi secara langsung.” ujar Didin.
Pemerintah kelurahan dan warga berharap PT KAI dapat memberikan lokasi alternatif agar program urban farming tetap berlanjut.
“Kami dukung penataan aset, tapi jangan kesampingkan peran warga yang sudah menjaga lahan itu bertahun-tahun,” pungkas Lurah Teguh. (ANW)