oleh

Bela Rakyat Gorontalo Utara Jilid III GPI Geruduk SCBD & Kementerian Kemaritiman

DETIKFAKTA.ID – Brigade Gerakan Pemuda Islam (GPI)  kembali menggelar Aksi Bela Rakyat Gorontalo Utara Jilid lll. Pada aki jilid III kali ini, mereka mendatangi kantor PT Toba Bara Sejahtera Tbk yang terletak di kawasan SCBD, Jakarta Selatan dan Kantor Kementrian Kemaritman yang berlokasi di jalan Thamrin Jakarta Pusat. Seperti aksi-aksi sebelumnya, mereka menuntut agar pembayaran tanah milik rakyat Gorontalo segera diselesaikan.

M.Frans sebagai korlap dalam orasinya  orasinya bahwa dirinya dan  Mahasiswa Pulau Buru juga Brigade GPI tetap akan melakukan aksi secara terus menerus. Aksi ini akan berhenti jikai PT Toba membayarkan ganti rugi kepada masyarakat Gorontaro Utara.

“Kami Mahasiswa Pulau Buru dan Brigade GPI akan melakukan aksi secara terus menerus. Hingga PT Toba Bara membayar ganti rugi kepada Masyarakat Gorontalo utara. Kami sudah terbiasa berhadapan dengan aparat maupun gas air mata. Jadi kami tidak takut apa pun dalam membela masyarakat Gorontalo Utara,” ujarnya pada aksi unjuk rasa jilid III di komplek perkantoran SCBD Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).

Hadir pula Diko Nugraha Panglima FSI (Forum Syuhada Indonesia) yang juga ikut bergabung dengan  peserta aksi.  Dalam orasinya ia meminta agar Luhut Binsar Penjaitan sebagai salah satu pemilik saham PT Toba Bara menyelesaikan ganti rugi kepada masyarakat Gorontalo Utara. Ia juga meminta agar keberadaan TKA Cina segera dipulangkan.

“Usir TKA Cina dari bumi pertiwi ini. Bayar kerugian rakyat Gorotalo Utara yang di rampas oleh PT Toba Bara, ” ujarnya.

Di aksi jilid III ini Nurhayati Lasimpala (46 th) perwakilan ahli waris juga menyampaikan uneg-unegnya. Dengan menggunakan pengeras suara, ia menyampaikan tuntutan kepada PT Toba Bara. Agar membayar ganti rugi kepada keluarga besar di Gorontalo Utara yang selama ini tidak digubris.

“Kami ahli waris pemilik tanah yang sah yang datang langsung dari Gorontalo Utara. Kami meminta kembalikan hak kami. Seakan kami tidak ada apa-apanya di mata kalian. Mentang-mentang kami rakyat kecil,” ujarnya.

Sekitar pukul 15 .30 WIB, peserta aksi berpindah ke kantor Kementerian Kemaritiman dan menyampai aspirasi yang sama. Pukul 17.30 WIB pada akhirnya Diko Nugraha, M Frans diterima oleh pihak perwakilan dari Kementrian Kemaritiman. Pada pertemuan tersebut, para awak media yang meliput aksi ini tidak di perkenankan masuk oleh staf keamanan kantor Kementrian Kemaritiman dengan alasan privasi. (ANW)

Loading...

Baca Juga